*Bahasa Indonesia*
Penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Menghemat energi berarti tidak menggunakan energi listrik untuk suatu hal yang tidak berguna. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.[1]
Sedangkan konservasi energi adalah penggunaan energi dengan efisiensi dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
*PKN*
Hak adalah segala sesuatu yang semestinya kita peroleh dari orang lain, sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang semestinya kita berikan kepada orang lain guna menghormati hak orang lain.
Dalam pelaksanaanya, Hak dan Kewajiban harus dijalankan dengan seimbang, hal ini bertujuan agar terjadi ikatan kesinambungan antar individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga akan terciptanya hubungan timbal balik yang positif dan terwujudnya keselarasan yang harmonis antar umat manusia, disisi yang lain hal ini juga dapat memicu terciptanya persatuan dan kesatuan ditengah – tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contoh Hak di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat :
(Lingkungan Keluarga)
a. Mendapatkan kasih sayang dari anggota keluarga.
b. Menerima nafkah baik dengan bentuk sandang, pangan, maupun papan.
c. Terhindar dari kekerasan rumah tangga.
(Lingkungan Sekolah)
a. Mendapatkan pengajaran yang baik dan beretika.
b. Terhindar dari perilaku yang tidak menyenangkan seperti bullying.
c. Mendapatkan penghormatan baik sebagai guru maupun murid.
(Lingkungan Masyarakat)
a. Mendapat kebebasan dalam menentukan kepercayaan dan tata cara beribadah.
b. Mendapatkan haknya dalam menyampaikan pendapat.
c. Mendapat hak untuk senantiasa dihormati layaknya manusia pada umumnya.
Contoh Kewajiban di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat :
(Lingkungan Keluarga)
a. Mentaati peraturan yang berlaku di Keluarga.
b. Menghormati hak setiap anggota keluarga.
c. Memuliakan dan menghargai kedua orangtua.
(Lingkungan Sekolah)
a. Mengikuti pembelajaran sesuai dengan etika dan peraturan yang berlaku.
b. Menghormati setiap komponen sekolah baik antar sesama murid, pengurus kebun, penjual kantin, hingga guru.
c. Menjalankan kewajiban piket maupun mengerjakan tugas rumah sebaik mungkin.
(Lingkungan Masyarakat)
a. Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memeluk keyakinan dan cara beribadahnya.
b. Menjalankan amanah yang diemban dengan sebaik mungkin.
c. Saling menjaga keamanan dan ketentraman.
*Matematika*
Contoh satuan tidak baku untuk mengukur luas adalah
Langkah ⇒ 1 Langkah seseorang bisa berbeda-beda
Jari ⇒ 1 Jari setiap orang berbeda jadi tidak bisa ditentukan nilainya
Tangan ⇒ 1 Tangan seseorang ada yang panjang dan pendek
Kaki ⇒ 1 Kaki seseorang bisa berbeda tergantung ukuran
Papan ⇒ 1 Papan akan berbeda karena tergantung keinginan orang
Petak ⇒ 1 Petak seseorang tidak selalu 1 meter maka bukan satuan baku
Batang ⇒ 1 Batang seseorang akan berbeda tergantung jenis dan ukuran
Pipa ⇒ 1 Pipa seseorang tergantung pengukuran orang tersebut.
Jengkal Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
Depa Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
Kilan : Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
Hasta Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
Tumbak : Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi
Pembahasan
Mengukur luas permukaan suatu benda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan alat ukur baku dan alat ukur tidak baku. Alat ukur tidak baku merupakan alat ukur yang tidak mempunyai kepastian ukuran, artinya ketika kita mengukur luas permukaan suatu benda dengan dua alat ukur tidak baku yang berlainan, misalnya dengan buku dan daun kita akan mengukur luas permukaan sebuah meja, maka akan dihasilkan luas permukaan yang berbeda. Contoh lain dari alat ukur tidak baku seperti: korek api, kertas lipat, HVS, buah jeruk, pensil, atau tusuk gigi. Sementara, alat ukur baku merupakan alat ukur yang sudah pasti ukurannya, seperti penggaris dan meteran.
Satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Dalam hal ini besaran diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan dibagi menjadi 2 jenis yaitu satuan baku dan satuan tak baku. Satuan baku merupakan satuan yang telah di bakukan/ditetapkan/disepakati bersama sebagai satuan dalam pengukuran suatu besaran. Apabila satuan ini digunakan untuk mengukur besaran maka selalu memberikan hasil yang relative sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Sedangkan satuan tak baku yaitu satuan yang apabila digunakan untuk melakukan pengukuran maka memberikan hasil yang berbeda-beda bila dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal ini disebabkan karena satuan tak baku belum disepakati ukurannya secara paten. Untuk lebih jelasnya Mari kita bahas satuan tersebut satu per satu
Satuan Baku
Sebagai contoh satuan baku yaitu meter. Satuan ini telah disepakati oleh para ilmuwan secara internasional. Satu meter ini dibuat standarnya yaitu jarak 2 goresan pada sebatang platinum-iridium. Pembuatannya dilakukan denga sangat teliti, kemudian dibuatlah salinannya/tiruannya dengansangat teliti pula. Dengan demikian, apabila kita menggunakan alat ukur dengan satuan meter tersebut maka akan memberikan hasil pengukuran yang teliti pula. Bila temankita juga melakukan pengukuran dengan satuan yang sama maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama juga.
Yang termasuk satuan baku untuk besaran panjang selain meter yaitu: kilometer, hectometer, dekameter, (meter), desimeter, centimeter dan millimeter. Ada banyak satuan baku yang digunakan untuk setiap besaran, baik besaran pokok maupun besaran turunan. Sebagai contoh, satuan baku untuk massa yaitu : kilogram, hektogram, dekagram, (gram), desigram, centigram dan miligram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar