Rabu, 26 Februari 2020

Pembelajaran 3

*SBdp*

Membuat karya dengan teknik potong, lipat, dan sambung.

. Pengertian
Teknik potong : teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan
Teknik sambung : teknik dengan cara menyatukanmenggabungkan bahan dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan
Teknik kontruksi : teknik dengan cara mencetak atau menyusun atau membentuk bahan sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat
b. Jenis jenis bahan yang disa dibuat kerajinan
Bahan keras : bahan yang mempunyai sifat keras dan padat. Contoh : kayu, batu, kaca, baja, alumunium, besi, bambu, logam, tembaga, perak
Bahan lunak : bahan yang mempunyai sifat lunak dan mudah dibentuk. Contoh : tanah liat, plastisin, gypsum, lilin, sabun
Bahan organik : bahan yang berasal dari alam. Contoh : rotan, kayu, daun, karet, batu, enceng gondok, tanah liat, bambu, akar alam, serat alam
Bahan anorganik : bahan buatan manusia / berasal dari sumber daya alam tak terbaharui. Contoh : kain sintetis, plastik, besi, tembaga, sabun, perak, alumunium, lilin, logam, lastisin
Bahan daur ulang : bahan bekas / limbah yang dapat dibuat kerajinan . contoh :
Alam (organik) : pelepah pisang, cangkang kerang, kertas/kardus, kulit telur, bulu ayam, bulu domba, kulit sapi, kulit buaya, kulit ular, kulit ikan ari, jerami, tempurung kelapa, sabut kelapa, kulit jagung, kulit kacang
Buatan (anorganik) : lastik kresek, botol kaca, botol plastik, kain perca, rosok alumunium, plastik detergen, kaleng
c. Peralatan yang digunakan untuk membuat kerajinan
Teknik potong : cutter, gunting, pisau, gergaji, tiang, tape dispenser
Teknik sambung : jarum, mesin jahit, pisttol lem, staples, palu, alat las, soldier, obeng
Teknik kontruksi : cetakan, mal/pola
d. Cara kerja
Teknik potong : digunting, disayat, di cacah-cacah, dibelah, dipotong, diraut, digergaji, disobek, diiris
Teknik sambung : dilem/ direkatkan, di staples, di soldier, dipalu, di sekrup, di las, diikat, dijahit, diayam
Teknik kontruksi : dicetak, dipola, di sablon
e. Prosedur pembuatan kerajinan
1. Menentukan produk kerajinan yang akan dibuat
2. Perencanaan bentuk kerajinan yang akan dibuat / desain meliputi gambar, ukuran, dan keterangan
3. Perencanaan biaya produksi
4. Proses pembuatan
5. Finishing/ penyelesaian akhir
6. Pengemasan
f. Ciri ciri produk yang berkualitas baik
Inovatif : menciptakan yang baru
Kreatif : kemampuan untuk menciptakan hal yang baru
Unik : lain daripada yang lain
Khas : ciri khusus/istimewa
Estetis : indah
Variatif : beranekaragam
Teknis : pembuatan kerajinan secara urut dan runtut
g. Motif ragam hias dalam membuat kerajinan
Flora : ragam hias dengan bentuk tumbuhan
Fauna : ragam hias dengan bentuk hewan
Geometris : ragam hias dengan bentuk bangun datar
Tumpal : ragam hias dengan bentuk tepian segitiga
Meander : ragam hias dengan bentuk tepian lekuk siku

*Matematika*

PENGUKURAN BAKU DAN TIDAK BAKU

Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang, kapasitas, volume, luas, sudut, berat (massa), dan suhu (Kennedy dan Tips, 1994). Satuan ukuran yang akan kita bahas adalah berupa panjang dan berat.
Adapun jenis-jenis pengukuran yaitu: pengukuran tidak baku dan pengukuran baku.
  1. 1.     Pengukuran Tidak Baku

Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar.
Pengukuran tidak baku yang dapat anda pelajari adalah sebagai berikut:
a.     Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.
b.     Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.
c.      Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ke ujung jari tengah.
d.     Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.
e.      Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki.
Contoh penerapan pengukuran panjang dengan suatu yang tidak baku dalam kegiatan anak-anak SD di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas pengukuran seperti mengukur meja, tinggi teman, dan yang lainnya dengan pensil, pena, tangan, manik-manik atau alat-alat lainnya yang bisa digunakan sebagai pengukuran panjang yang bersifat tidak baku.

  1. 2.     Pengukuran Baku

Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku
(Standar).Terdapat dua sistem pengukuran yang baku yaitu pengukuran sistem Inggris
dan Sistem Metrik.
Sistem Inggris dikembangkan di Eropa, Satuan-satuan pengukuran dikembangkan
dari benda-benda di sekitan kita. Misalnya ukuran satu yard adalah jarak hidung dan
ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu inchi adalah jarak
butiran padi dari ujung ke ujungnya. Namun karena sifat–sifat benda diatas tidak
tetap maka akhirnya satuan-satuan sistem Inggris distandarkan.
Ukuran-ukuran dalam sistem Inggris
Ukuran panjang Sistem Inggris
12 inchi       = 1 kaki
3 kaki                   = 1 yard
36 inchi       = 1 yard
5.280 kaki  = 1 ml
1.760 yard  = 1 mil


*Bahasa Indonesia*

Lima contoh kalimat efektif menggunakan kosakata baku
Jawaban  
Pendahuluan  
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, seperti menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar sehingga mudah dipahami.


Pembahasan
1. Tidak baku: Gelar pahlawan nasional diberikan kepada Jendral Sudirman.

Baku: Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Jenderal Sudirman.

2. Tidak baku: Adik sedang menuliskan kosa kata Bahasa Inggris.

Baku: Adik sedang menuliskan kosakata bahasa Inggris.

3. Tidak baku: Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 Nopember.

Baku: Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November.

4. Tidak baku: Ibu memberikan uang saku Rp. 10.000,- kepada kakak.

Baku: Ibu memberikan uang saku Rp10.000, 00 kepada kakak.

5. Tidak baku: Via sedang sakit sehingga ia tidak dapat membantu ibu.

Baku: Via sedang sakit sehingga tidak dapat membantu ibu.


Kesimpulan
Menulis kalimat efektif harus memperhatikan beberapa syarat penulisan, seperti kosakata baku, penggunaan tanda baca, ejaan yang disempurnakan, serta kesetaraan kalimat. Menggunakan kalimat efektif, selain untuk menghindari kata-kata yang berlebihan, juga berguna untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam berbahasa yang baik dan benar.



Iklan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan tema 4

  Perbaikan dan Pengayaan Tema 4 Kelas 4 SD   Assalamualaikum wr.wb Selasa 14 Desember 2021 Tabikpun.... Semangat pagi ananda shaleh shaleha...