Jumat, 28 Februari 2020

Pembelajaran 6

*PKN*
Hak istri sbgai anggota keluarga :
-). Mempunyai hak untuk memberi pendapat
-). Mempunyai hak untuk memarah'i anak"nya ketika salah
-). Mempunya hak untuk marah jika ada yg menyakiti hatinya

Kewajiban istri sbgai anggota keluarga :
-). Wajib mengurus dan melayani suami
-). Wajib mengatur stiap keperluan rumah tangga
-). Wajib mengurus dan menjaga anak"nya

Hak Anak sbg anggota keluarga :
-) Menyampaikan pendapat
-) Meminta apa yg sdh mjd kebutuhan dia
-) Punya hak untuk marah

Kewajiban Ank sbg anggota keluarga :
-) Nurut dg apa kata orang tua
-) Belajar


*Matematika*
Contoh satuan tidak baku yang dapat digunakan mengukur luas permukaan benda adalah satu petak  kertas berwarna.

Pembahasan :

Terdapat dua jenis satuan pengukuran, yaitu satuan pengukuran baku dan satuan pengukuran tidak baku. Untuk satuan pengukuran baku, merupakan satuan pengukuran dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati para ilmuwan secara internasional.  Sedangkan untuk pengukuran satuan tidak baku merupakan dasar dari pengukuran sebenarnya dari benda-benda di dunia nyata. Secara umum pengukuran tidak baku diajarkan kepada anak-anak tingkat sekolah dasar, sedangkan pengukuran baku diajarkan kepada siswa tingkat menengah. Hal ini berkaitan dengan kekomplekan penentuan ukuran satuan baku itu sendiri. Sebagai contoh, untuk melakukan pengukuran pada panjang, secara baku akan mengacu pada ukuran meter, maupun inchi. Sedang contoh untuk satuan tidak standard nya adalah hasta. Hasta merupakan satuan dari India yaitu pengukuran dimulai dari siku tangan sampai ujung jari tengah. Nilainya berkisar 18 inchi atau 45 centimeter. Kemudian untuk pengukuran luas, secara baku, menggunakan ukuran kuadrat (contoh : m²), namun untuk pengukuran tidak baku nya dapat memanfaatkan kertas berwarna. Yang mana dapat dimulai dengan memotong kertas berwarna tersebut dengan ukuran yang sama, kemudian gunakan setiap potongan kertas tersebut menutupi permukaan benda yang akan diukur. Jika ingin membuat ukuran bervariasi, dapat menggunakan warna kertas lainnya, sehingga lebih mudah untuk membedakannya.
Energi tidak hanya dimiliki oleh manusia, tetapi setiap benda memiliki energi sendiri yang terkandung dalam dirinya.



*Bahasa Indonesia*

Pembahasan

Energi memiliki peranan peranan yang sangat vital dalam kehidupan kita. Salah satu energi yang sangat besar perannya yaitu matahari. Maka dari itu kita sangat memerlukan energi pada setiap kegiatan kita.            
Adapun manfaat energi secara garis besar, yaitu:
  • Menghasilkan cahaya sebagai penerangan.
  • Menghasilkan panas.
  • Menggerakan suatu benda.
Namun untuk memanfaatkan energi, kita dapat memperolehnya dari sumber energi. Sumber energi terbagi menjadi sumber  yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumber energi inilah yang harus kita gunakan dengan bijak.  




Kamis, 27 Februari 2020

Pembelajaran 4 dan 5


*Bahasa Indonesia*
Penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Menghemat energi berarti tidak menggunakan energi listrik untuk suatu hal yang tidak berguna. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungankeamanan negarakeamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.[1]
Sedangkan konservasi energi adalah penggunaan energi dengan efisiensi dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

*PKN*
Hak adalah segala sesuatu yang semestinya kita peroleh dari orang lain, sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang semestinya kita berikan kepada orang lain guna menghormati hak orang lain.



            Dalam pelaksanaanya, Hak dan Kewajiban harus dijalankan dengan seimbang, hal ini bertujuan agar terjadi ikatan kesinambungan antar individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga akan terciptanya hubungan timbal balik yang positif dan terwujudnya keselarasan yang harmonis antar umat manusia, disisi yang lain hal ini juga dapat memicu terciptanya persatuan dan kesatuan ditengah – tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.


Contoh Hak di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat :

       (Lingkungan Keluarga)

a.    Mendapatkan kasih sayang dari anggota keluarga.

b.    Menerima nafkah baik dengan bentuk sandang, pangan, maupun papan.

c.    Terhindar dari kekerasan rumah tangga.



       (Lingkungan Sekolah)

a.    Mendapatkan pengajaran yang baik dan beretika.

b.    Terhindar dari perilaku yang tidak menyenangkan seperti bullying.

c.    Mendapatkan penghormatan baik sebagai guru maupun murid.



       (Lingkungan Masyarakat)

a.    Mendapat kebebasan dalam menentukan kepercayaan dan tata cara beribadah.

b.    Mendapatkan haknya dalam menyampaikan pendapat.

c.    Mendapat hak untuk senantiasa dihormati layaknya manusia pada umumnya.



Contoh Kewajiban di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat :

       (Lingkungan Keluarga)

a.    Mentaati peraturan yang berlaku di Keluarga.

b.    Menghormati hak setiap anggota keluarga.

c.    Memuliakan dan menghargai kedua orangtua.



       (Lingkungan Sekolah)

a.    Mengikuti pembelajaran sesuai dengan etika dan peraturan yang berlaku.

b.    Menghormati setiap komponen sekolah baik antar sesama murid, pengurus kebun, penjual kantin, hingga guru.

c.    Menjalankan kewajiban piket maupun mengerjakan tugas rumah sebaik mungkin.



       (Lingkungan Masyarakat)

a.    Memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memeluk keyakinan dan cara beribadahnya.

b.    Menjalankan amanah yang diemban dengan sebaik mungkin.

c.    Saling menjaga keamanan dan ketentraman.

*Matematika*
Contoh satuan tidak baku untuk mengukur luas adalah

Langkah ⇒ 1 Langkah seseorang bisa berbeda-beda
Jari ⇒ 1 Jari setiap orang berbeda jadi tidak bisa ditentukan nilainya
Tangan ⇒ 1 Tangan seseorang ada yang panjang dan pendek
Kaki ⇒ 1 Kaki seseorang bisa berbeda tergantung ukuran 
Papan ⇒ 1 Papan akan berbeda karena tergantung keinginan orang
Petak ⇒ 1 Petak seseorang tidak selalu 1 meter maka bukan satuan baku
Batang ⇒ 1 Batang seseorang akan berbeda tergantung jenis dan ukuran
Pipa ⇒ 1 Pipa seseorang tergantung pengukuran orang tersebut.
Jengkal  Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
Depa  Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
Kilan : Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
Hasta Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
Tumbak : Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi
Pembahasan
Mengukur luas permukaan suatu benda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan alat ukur baku dan alat ukur tidak baku. Alat ukur tidak baku merupakan alat ukur yang tidak mempunyai kepastian ukuran, artinya ketika kita mengukur luas permukaan suatu benda dengan dua alat ukur tidak baku yang berlainan, misalnya dengan buku dan daun kita akan mengukur luas permukaan sebuah meja, maka akan dihasilkan luas permukaan yang berbeda. Contoh lain dari alat ukur tidak baku seperti: korek api, kertas lipat, HVS, buah jeruk, pensil, atau tusuk gigi. Sementara, alat ukur baku merupakan alat ukur yang sudah pasti ukurannya, seperti penggaris dan meteran.

Satuan

Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Dalam hal ini besaran diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan dibagi menjadi 2 jenis yaitu satuan baku dan satuan tak baku. Satuan baku merupakan satuan yang telah di bakukan/ditetapkan/disepakati bersama sebagai satuan dalam pengukuran suatu besaran. Apabila satuan ini digunakan untuk mengukur besaran maka selalu memberikan hasil yang relative sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Sedangkan satuan tak baku yaitu satuan yang  apabila digunakan untuk melakukan pengukuran maka memberikan hasil yang berbeda-beda bila dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal ini disebabkan karena satuan tak baku belum disepakati ukurannya secara paten. Untuk lebih jelasnya Mari kita bahas satuan tersebut satu per satu

Satuan Baku

Sebagai contoh satuan baku yaitu meter. Satuan ini telah disepakati oleh para ilmuwan secara internasional. Satu meter ini dibuat standarnya yaitu jarak 2 goresan pada sebatang platinum-iridium. Pembuatannya dilakukan denga sangat teliti, kemudian dibuatlah salinannya/tiruannya dengansangat teliti pula. Dengan demikian, apabila kita menggunakan alat ukur dengan satuan meter tersebut maka akan memberikan hasil pengukuran yang teliti pula. Bila temankita juga melakukan pengukuran dengan satuan yang sama maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama juga.

Yang termasuk satuan baku untuk besaran panjang selain meter yaitu: kilometer, hectometer, dekameter, (meter), desimeter, centimeter dan millimeter. Ada banyak satuan baku yang digunakan untuk setiap besaran, baik besaran pokok maupun besaran turunan. Sebagai contoh, satuan baku untuk massa yaitu : kilogram, hektogram, dekagram, (gram), desigram, centigram dan miligram. 

Rabu, 26 Februari 2020

Pembelajaran 3

*SBdp*

Membuat karya dengan teknik potong, lipat, dan sambung.

. Pengertian
Teknik potong : teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan
Teknik sambung : teknik dengan cara menyatukanmenggabungkan bahan dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan
Teknik kontruksi : teknik dengan cara mencetak atau menyusun atau membentuk bahan sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat
b. Jenis jenis bahan yang disa dibuat kerajinan
Bahan keras : bahan yang mempunyai sifat keras dan padat. Contoh : kayu, batu, kaca, baja, alumunium, besi, bambu, logam, tembaga, perak
Bahan lunak : bahan yang mempunyai sifat lunak dan mudah dibentuk. Contoh : tanah liat, plastisin, gypsum, lilin, sabun
Bahan organik : bahan yang berasal dari alam. Contoh : rotan, kayu, daun, karet, batu, enceng gondok, tanah liat, bambu, akar alam, serat alam
Bahan anorganik : bahan buatan manusia / berasal dari sumber daya alam tak terbaharui. Contoh : kain sintetis, plastik, besi, tembaga, sabun, perak, alumunium, lilin, logam, lastisin
Bahan daur ulang : bahan bekas / limbah yang dapat dibuat kerajinan . contoh :
Alam (organik) : pelepah pisang, cangkang kerang, kertas/kardus, kulit telur, bulu ayam, bulu domba, kulit sapi, kulit buaya, kulit ular, kulit ikan ari, jerami, tempurung kelapa, sabut kelapa, kulit jagung, kulit kacang
Buatan (anorganik) : lastik kresek, botol kaca, botol plastik, kain perca, rosok alumunium, plastik detergen, kaleng
c. Peralatan yang digunakan untuk membuat kerajinan
Teknik potong : cutter, gunting, pisau, gergaji, tiang, tape dispenser
Teknik sambung : jarum, mesin jahit, pisttol lem, staples, palu, alat las, soldier, obeng
Teknik kontruksi : cetakan, mal/pola
d. Cara kerja
Teknik potong : digunting, disayat, di cacah-cacah, dibelah, dipotong, diraut, digergaji, disobek, diiris
Teknik sambung : dilem/ direkatkan, di staples, di soldier, dipalu, di sekrup, di las, diikat, dijahit, diayam
Teknik kontruksi : dicetak, dipola, di sablon
e. Prosedur pembuatan kerajinan
1. Menentukan produk kerajinan yang akan dibuat
2. Perencanaan bentuk kerajinan yang akan dibuat / desain meliputi gambar, ukuran, dan keterangan
3. Perencanaan biaya produksi
4. Proses pembuatan
5. Finishing/ penyelesaian akhir
6. Pengemasan
f. Ciri ciri produk yang berkualitas baik
Inovatif : menciptakan yang baru
Kreatif : kemampuan untuk menciptakan hal yang baru
Unik : lain daripada yang lain
Khas : ciri khusus/istimewa
Estetis : indah
Variatif : beranekaragam
Teknis : pembuatan kerajinan secara urut dan runtut
g. Motif ragam hias dalam membuat kerajinan
Flora : ragam hias dengan bentuk tumbuhan
Fauna : ragam hias dengan bentuk hewan
Geometris : ragam hias dengan bentuk bangun datar
Tumpal : ragam hias dengan bentuk tepian segitiga
Meander : ragam hias dengan bentuk tepian lekuk siku

*Matematika*

PENGUKURAN BAKU DAN TIDAK BAKU

Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas fisik panjang, kapasitas, volume, luas, sudut, berat (massa), dan suhu (Kennedy dan Tips, 1994). Satuan ukuran yang akan kita bahas adalah berupa panjang dan berat.
Adapun jenis-jenis pengukuran yaitu: pengukuran tidak baku dan pengukuran baku.
  1. 1.     Pengukuran Tidak Baku

Pengukuran tidak baku merupakan pengukuran yang hasilnya berbeda-beda karena menggunakan alat ukur yang tidak baku atau tidak standar.
Pengukuran tidak baku yang dapat anda pelajari adalah sebagai berikut:
a.     Digit adalah pengukuran yang disesuaikan dengan lebar sebuah jari.
b.     Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan ujung kelingking tangan.
c.      Hasta adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ke ujung jari tengah.
d.     Depa adalah pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri.
e.      Kaki adalah pengukuran yang disesuaikan ukuran panjang sebuah kaki.
Contoh penerapan pengukuran panjang dengan suatu yang tidak baku dalam kegiatan anak-anak SD di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas pengukuran seperti mengukur meja, tinggi teman, dan yang lainnya dengan pensil, pena, tangan, manik-manik atau alat-alat lainnya yang bisa digunakan sebagai pengukuran panjang yang bersifat tidak baku.

  1. 2.     Pengukuran Baku

Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku
(Standar).Terdapat dua sistem pengukuran yang baku yaitu pengukuran sistem Inggris
dan Sistem Metrik.
Sistem Inggris dikembangkan di Eropa, Satuan-satuan pengukuran dikembangkan
dari benda-benda di sekitan kita. Misalnya ukuran satu yard adalah jarak hidung dan
ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran satu inchi adalah jarak
butiran padi dari ujung ke ujungnya. Namun karena sifat–sifat benda diatas tidak
tetap maka akhirnya satuan-satuan sistem Inggris distandarkan.
Ukuran-ukuran dalam sistem Inggris
Ukuran panjang Sistem Inggris
12 inchi       = 1 kaki
3 kaki                   = 1 yard
36 inchi       = 1 yard
5.280 kaki  = 1 ml
1.760 yard  = 1 mil


*Bahasa Indonesia*

Lima contoh kalimat efektif menggunakan kosakata baku
Jawaban  
Pendahuluan  
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan, seperti menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar sehingga mudah dipahami.


Pembahasan
1. Tidak baku: Gelar pahlawan nasional diberikan kepada Jendral Sudirman.

Baku: Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Jenderal Sudirman.

2. Tidak baku: Adik sedang menuliskan kosa kata Bahasa Inggris.

Baku: Adik sedang menuliskan kosakata bahasa Inggris.

3. Tidak baku: Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 Nopember.

Baku: Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November.

4. Tidak baku: Ibu memberikan uang saku Rp. 10.000,- kepada kakak.

Baku: Ibu memberikan uang saku Rp10.000, 00 kepada kakak.

5. Tidak baku: Via sedang sakit sehingga ia tidak dapat membantu ibu.

Baku: Via sedang sakit sehingga tidak dapat membantu ibu.


Kesimpulan
Menulis kalimat efektif harus memperhatikan beberapa syarat penulisan, seperti kosakata baku, penggunaan tanda baca, ejaan yang disempurnakan, serta kesetaraan kalimat. Menggunakan kalimat efektif, selain untuk menghindari kata-kata yang berlebihan, juga berguna untuk mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam berbahasa yang baik dan benar.



Iklan

Materi Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan tema 4

  Perbaikan dan Pengayaan Tema 4 Kelas 4 SD   Assalamualaikum wr.wb Selasa 14 Desember 2021 Tabikpun.... Semangat pagi ananda shaleh shaleha...