Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan ulis dengan baik dan teat. Hal ini karena kalimat efektif terbebas dari segala bentuk kesalahan penulisan mulai dari penggunaan tanda baca, ejaan, bentuk kalimat yang terlalu panjang, hingga penyampaian informasi yang bertele-tele.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan kalimat efektif yang menggunakan kosakata tentang perkembangan teknologi produksi pangan. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
KALIMAT EFEKTIF
1. Produk Yakult merupakan salah satu hasil penerapan teknologi pangan yakni penambahan bakteri prokariotik ke dalam bahan baku susu sapi murni.
2. Teknologi produksi pangan juga dapat dilakukan pada tahap pengemasan produk dengan cara menciptakan ruang hampa udara demi masa simpan produk yang lebih lama.
3. Tempe dan tahu merupakan dua produk yang menerapkan teknologi pangan sangat sederhana.
4. Salah satu manfaat penting dari penerapan teknologi produksi pangan adalah meningkatnya daya simpan produk pangan.
5. Selain minuman prokariotik, salah satu produk pangan yang menerapkan penambahan bakteri adalah nata de coco.
*PKN *
Cara saya mensyukuri keberagaman yang ada adalah dengan menghormati dan menghargai keberagaman tersebut dan memandangnya sebagai kekayaan serta kekuatan tersendiri yang mendatangkan kebaikan apabila disikapi dengan bijaksana.
» Pembahasan
Keberagaman yang ada di tengah-tengah kehidupan manusia adalah sebuah keniscayaan. Maksudnya adalah sesuatu yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mustahil untuk bisa diseragamkan. Oleh sebab keberagaman datangnya dari Tuhan YME maka wajib bagi manusia untuk menghormati dan menghargai ketetapan Tuhan tersebut.
Keberagaman sediri adalah perbedaan yang ada di tengah-tengah manusia baik itu keberagaman agama atau kepercayaan, keberagaman suku atau ras, keberagaman bahasa, keberagaman adat istiadat hingga keberagaman watak atau karakter.
Keberagaman apabila dipandang positif justru menjadi kekuatan dan kekayaan sendiri. Sebaliknya, apabila keberagaman tersebut dipandang negatif maka akan menjadi sumber perpecahan yang menjurus pada konflik apabila tidak disikapi dengan bijak.
*Matematika*
Pembelajaran Simetri Lipat di Sekolah Dasar - Konsep simetri dapat digunakan untuk mengkaji gambar-gambar bangun datar. Terdapat dua jenis simetri, yaitu simetri lipat atau bisa disebut juga dengan simetri cermin dan simetri putar atau rotasi.
Simetri lipat dapat dijelaskan secara informal, yaitu jika ada suatu garis pada sebuah bangun sehingga garis tersebut menyebabkan setengah bagian bangun menutup setengah bagian bangun lainnya. Garis yang membagi suatu bangun menjadi dua bagian yang kongruen tersebut dinamakan garis simetri atau sumbu simetri. Tidak semua bangun datar mempunyai simetri, beberapa bangun datar mempunyai simetri dan beberapa bangun datar lainnya tidak mempunyai sumbu simetri. Gambar berikut ini menunjukkan beberapa bangun dan sumbu simetrinya.
Simetri lipat dapat dijelaskan secara informal, yaitu jika ada suatu garis pada sebuah bangun sehingga garis tersebut menyebabkan setengah bagian bangun menutup setengah bagian bangun lainnya. Garis yang membagi suatu bangun menjadi dua bagian yang kongruen tersebut dinamakan garis simetri atau sumbu simetri. Tidak semua bangun datar mempunyai simetri, beberapa bangun datar mempunyai simetri dan beberapa bangun datar lainnya tidak mempunyai sumbu simetri. Gambar berikut ini menunjukkan beberapa bangun dan sumbu simetrinya.
Pada pembelajaran simetri lipat di sekolah dasar ada baiknya kita menggunakan pendekatan belajar kelompok. Pendekatan ini kita gunakan untuk lebih mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, mereka dapat bertukar informasi satu sama lainnya di dalam kelompoknya. Disamping itu material / alat peraga yang disiapkan guru tidak perlu terlalu banyak. Material yang digunakan pada pembelajaran ini adalah beberapa lembar kertas berbentuk persegi panjang.
Salah satu alternatif pembelajarannya adalah mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Mintalah siswa bekerja dalam kelompk dan bagikan kepada setiap kelompok dua lembar kertas berbentuk persegipanjang.
2. Mintalah siswa melipat kertas pertama satu kali sekehendak mereka menjadi dua bagian.
3. Tanyakan kepada mereka apakah dua bagian bangun itu merupakan bangun yang kongruen (sama baik bentuk maupun ukurannya). Mungkin beberapa kelompok mengatakan kedua bagian itu kongruen dan beberapa kelompok yang lain mengatakan tidak kongruen.
4. Selanjutnya, mintalah mereka menulis sudut-sudut pada kertas kedua (yang belum digunakan) masing-masing dengan huruf A, B, C, dan D seperti tampak pada gambar berikut ini.
5. Mintalah siswa membuat garis PQ sedemikian sehingga membagi persegi panjang ABCD menjadi dua bagian yang kongruen seperti tampak pada gambar berikut ini.
Proses melipat persegi panjang ABCD sepanjang garis PQ dinamakan gerak lipat.
6. Mintalah siswa melipat persegipanjang ABCD itu sepanjang garis PQ dan tanyakan apa yang terjadi antara A dan B serta antara C dan D. Jika persegi panjang ABCD dilipat sepanjang garis PQ, maka A berimpit dengan B, D berimpit dengan C, P berimpit dengan P, dan Q berimpit dengan Q. AD berimpit dengan BC, dan PQ berimpit dengan PQ seperti tampak pada gambar berikut ini.
7. Sampaikan kepada siswa bahwa persegi panjang ABCD itu mempunyai simetri lipat, karena dapat dilipat menjadi dua bagian yang kongruen dan garis PQ sebagai sumbu simetrinya. Sampaikan pula bahwa banyak simetri lipat ditentukan oleh banyak cara melipat yang menghasilkan dua bagian yang kongruen.
8. Tanyakan kepada siswa apakah kita dapat menemukan simetri lipat yang lain pada persegi panjang ABCD.
Kita dapat menemukan simetri lipat yang lain pada persegi panjang ABCD dengan cara mencari sumbu lipatnya. Selain sumbu lipat garis PQ, kita dapat menemukan sumbu lipat yang lain , yaitu garis RS, sepersti tampak pada gambar berikut ini.
Perlu ditekankan kepada siswa bahwa banyaknya simetri lipat ditentukan oleh banyaknya sumbu simetri. Kita tidak dapat menemukan sumbu simetri lain pada persegipanjang ABCD selain dua buah simetri yang telah ada. Dengan demikian pada persegipanjang ABCD kita mempunyai 2 simetri lipat.
9. Mintalah siswa menggambar suatu jajargenjang dan mencari berapa banyak simetri lipatnya. Gambar jajargenjangnya seperti berikut ini.
9. Mintalah siswa menggambar suatu jajargenjang dan mencari berapa banyak simetri lipatnya. Gambar jajargenjangnya seperti berikut ini.
Jika kita melipat dengan cara apapun jajargenjang di atas maka kita tidak akan memperoleh dua buah bangun yang kongruen. Sampaikan kepada siswa bahwa bangun ang demikian itu tidak mempunyai simetri lipat karena tidak mempunyai sumbu simetri.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap simetri lipat, mintalah mereka menyelesaikan beberapa soal latihan yang telah disiapkan oleh guru. Contoh soal-soal latihannya adalah sebagai berikut:
1. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai satu simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
2. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai dua simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
3. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai tiga simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap simetri lipat, mintalah mereka menyelesaikan beberapa soal latihan yang telah disiapkan oleh guru. Contoh soal-soal latihannya adalah sebagai berikut:
1. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai satu simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
2. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai dua simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
3. Buatlah satu bangun dari kertas yang mempunyai tiga simetri lipat, sebutkan nama bangun itu, dan tentukan sumbu simetrinya!
*SBdP*
Dalam prinsip ilmu fisika dinamika dipahami sebagai gaya dan torsi atau efeknya pada gerak. Dinamika mempelajari gerak suatu objek tanpa memperhatikan apa penyebabnya. Secera sederhana dinamika mengacu pada perubahan-perubahan.
Dalam seni tari, dinamika sebuah tarian akan tampak dari cepat-lambat gerakan seorang penari. Pendek kata, dinamika merupakan perwujudan dari gerakan yang terkait dengan hukum kewaktuan atau tempo. Gerakan tari menggunakan bagian anggota tubuh dengan cara berpindah tempat, berubah posisi, dan megubah posisi tubuh membutuhkan waktu. Perubahan gerak, perpindahan tempat, dan penempatan posisi atau sikap tubuh dapat dijelaskan melalui cepat-lambat, panjang-pendek, dan banyak-sedikit gerakan dilakukan butuh di dalam proses yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar